Akhir-akhir ini baik dimedia massa maupun ditengah masyarakat dibicarakan mengenai rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Kenaikan ini diharapkan akan dapat menekan penggunaan BBM bersubsidi yang telah melampaui kuota serta menghemat anggaran negara. Tanpa sengaja saya membaca karya tulis dari Sdr. Nur Muhammad FH dalam sebuah mimbar Akademik yang membandingkan 2 variabel yaitu antara membakar BBM dan membakar lemak.
Berjalan Kaki, Hemat BBM Sekaligus Membakar Kalori
Sebagai salah satu upaya dalam menghemat penggunaan BBM terdapat hal-hal sederhana dapat dilakukan misalkan menggunakan sepeda sebagai alat transportasi dalam beraktivitas sehari-hari, selain dapat menghemat BBM, bersepeda pun memiliki manfaat penting bagi kesehatan, selain bersepeda juga ada aktivitas yang lebih mudah dan murah dilakukan yaitu berjalan kaki.
gambar : indonesiafashionhijab.blogspot.com |
Jumlah kalori yang terbakar selama berjalan kaki tergantung dari antara lain kecepatan dan waktu berjalan. Sebagai gambaran sederhana, dalam Noom's Weight Loss Coach, sebuah aplikasi program menurunkan berat badan disebutkan bahwa berjalan kaki sejauh satu kilometer dapat membakar sebanyak 513 kalori. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit, apalagi kalau kita sering mengkonsumsi makanan yang padat kalori. Apabila dilakukan secara rutin setiap hari, maka selama satu bulan dapat membakar 1.500 kalori.
Namun demikian, terdapat beberapa hambatan yang harus dihadapi oleh seorang pejalan kaki, misalnya lahan trotoar yang ditempati pedagang kakilima atau digunakan sebagai lahan parkir, selain itu kondisi jalan yang rusak dan berlubang, namun mudah-mudahan tidak menyurutkan semangat kita untuk berjalan kaki sebagai upaya kita turut serta menghemat penggunaan BBM dan mengambil manfaat bagi kesehatan tubuh.
2 comments:
Naik yaa gak papa laah.
Itu juga buat kemajuan Indonesia kan.
Rokok naik gak pada demo.
iya bunda Widya Abdurrozaq, yang penting kita bijak saja menghadapinya...
terima kasih atas kunjungannya ya..
Post a Comment