Print Friendly and PDF

Berbelanja Secara Online

Apabila anda mengetikan kata "Handuk" di mesin pencari, maka tidak sedikit yang anda temui adalah situs-situs atau weblog yang menawarkan produk handuk secara online. Toko Online/daring (dalam jaringan) memang menyediakan berbagai barang yang diperlukan (bukan hanya handuk) seperti barang electronik, fashion, sepatu dan lain-lain. Sejak beberapa tahun belakangan ini, kecenderungan masyarakat untuk berbelanja secara virtual mengalami peningkatan yang pesat, hal ini tidaklah terlalu berlebihan karena data menunjukkan betapa besarnya bisnis Toko Online ini seiring semakin semakin terjangkaunya layanan selular beserta gadgetnya di pasaran.
Online Shop
gambar : www.insight.sererra.com
Dalam sebuah penelitan/riset yang dirilis oleh Rakuten Inc, perusahaan perdagangan online asal jepang yang termasuk dalam 10 besar perusahaan internet terkaya dunia yang meneliti perilaku belanja daring di beberapa negara Asia Tenggara dalam laporannya yang berjudul Riset Index E-Commerce. Hasilnya sangat mengejutkan dimana Indonesia menjadi pemimpin trend belanja melalui media Sosial dengan raihan index sebesar 78% selanjutnya Malaysia 67% dan Thailand 65% padahal rata-rata rekomendasi belanja via media sosial dunia hanya 45%. Dalam riset ini juga disebutkan bahwa masyarakat Indonesia rata-rata menghabiskan sekitar 239 dollar AS atau 2,15 juta Rupiah per orang sepanjang tahun 2012, sedang rata-rata pembelian online dunia per orang mencapai 725 dollar AS atau 6.52 juta Rupiah.
Data lain yang disampaikan oleh Direktur E-Bussiness Kementerian Komunikasi dan Informatika Azhar Hasyim yang menyatakan bahwa potensi e-commerce tahun ini naik 30% dari angka potensi tahun lalu sebesar Rp. 160 triliun.
Angka yang fantastis diatas bukanlah angka yang mengada-ada tetapi bisa dilihat secara faktual dimana betapa agresifnya para pebisnis luar negeri untuk membuka jaringannya di Indonesia, terdapat Rakuten Inc. yang menggandeng Konglomerasi MNC, kita juga telah sangat akrab dengan iklan Lazada dan Zalora diberbagai media dimana pemiliknya masing masing JP Morgan dan Samwer Brother asal Jerman yang secara jeli melihat peluang bisnis belanja internet di Indonesia, belum lagi Tokobagus yang dimiliki oleh warga Belanda Arnold Eng dan Lemco Lupker.
Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh situs-situ belanja online ini, perlu kiranya kita lebih selektif dan berhati-hati dalam bertransaksi meliputi :
  • Cara pembayaran
  • Kualitas Produk
  • Layanan Purna Jual, dan
  • Reputasi Perusahaan penyedia Belanja Online
Demikian tulisan ini saya sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.


No comments: