Apabila anda mengetikan kata "Handuk" di mesin pencari, maka tidak sedikit yang anda temui adalah situs-situs atau weblog yang menawarkan produk handuk secara online. Toko Online/daring (dalam jaringan) memang menyediakan berbagai barang yang diperlukan (bukan hanya handuk) seperti barang electronik, fashion, sepatu dan lain-lain. Sejak beberapa tahun belakangan ini, kecenderungan masyarakat untuk berbelanja secara virtual mengalami peningkatan yang pesat, hal ini tidaklah terlalu berlebihan karena data menunjukkan betapa besarnya bisnis Toko Online ini seiring semakin semakin terjangkaunya layanan selular beserta gadgetnya di pasaran.
gambar : www.insight.sererra.com |
Data lain yang disampaikan oleh Direktur E-Bussiness Kementerian Komunikasi dan Informatika Azhar Hasyim yang menyatakan bahwa potensi e-commerce tahun ini naik 30% dari angka potensi tahun lalu sebesar Rp. 160 triliun.
Angka yang fantastis diatas bukanlah angka yang mengada-ada tetapi bisa dilihat secara faktual dimana betapa agresifnya para pebisnis luar negeri untuk membuka jaringannya di Indonesia, terdapat Rakuten Inc. yang menggandeng Konglomerasi MNC, kita juga telah sangat akrab dengan iklan Lazada dan Zalora diberbagai media dimana pemiliknya masing masing JP Morgan dan Samwer Brother asal Jerman yang secara jeli melihat peluang bisnis belanja internet di Indonesia, belum lagi Tokobagus yang dimiliki oleh warga Belanda Arnold Eng dan Lemco Lupker.
Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh situs-situ belanja online ini, perlu kiranya kita lebih selektif dan berhati-hati dalam bertransaksi meliputi :
- Cara pembayaran
- Kualitas Produk
- Layanan Purna Jual, dan
- Reputasi Perusahaan penyedia Belanja Online
Demikian tulisan ini saya sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.
No comments:
Post a Comment