Pages

Langkah Memulai Bisnis dari Nol

image : dewa-usaha.blogspot.com
Bagi saya dan mungkin Kita yang saat ini tengah bekerja pada sektor formil misalnya disebuah perusahaan, ada baiknya sedikit mengevaluasi sampai kapan akan terus bekerja pada perusahaan yang notabene kepunyaan orang lain dan disaat bersamaan faktor usia sudah tak lagi bisa diajak kerjasama, juga faktor kebutuhan hidup yang kian lama semakin tidak seimbang dengan pendapatan atau gaji .

Mungkin inilah saatnya bagi untuk mempertimbangkan untuk membuka usaha sendiri, namun beberapa faktor seakan menjadi penghambat terutama masalah modal serta sumber daya lainnya. Berikut saya sampaikan beberapa hal mengenai langkah untuk merintis usaha walaupun dengan modal yang minim.

1. Awali dari Usaha Kecil
mungkin beranggapan bahwa usaha yang akan rintis membutuhkan modal yang sangat besar padahal kalau mencermati keberhasilan orang-orang yang sukses saat ini justru diawali dari langkah yang sederhana dan dengan modal seadanya. Sebagai contoh Bob Sadino dengan Kemchiknya yang berawal dari usahanya berdagang telur.

2. Jadikan Cita-cita Sebagai Modal
Modal pertama bagi untuk memulai usaha sejatinya adalah mimpi dan cita-cita bukan sejumlah uang. Mimpi yang jadikan modal akan menjadi arah yang dapat dijadikan panduan untuk melangkah sehingga mempermudah langkah usaha. Tapi tidak juga cukup dengan mimpi dan cita-cita melaikan harus pula ditopang sikap mental wirausaha sejati yang bisa menggali modal dari pihak lain, kreatif menciptakan niali tambah dari keterbatasan dan mampu menempatkan dirinya sebagai bagian dari pergaulan para pengusaha sukses yang memungkinkan untuk belajar tentang pengetahuan masalah bisnis.

3. Memilih Bentuk dan Lokasi Usaha
Lazimnya bagi semua orang yang akan memulai usaha selalu mempertimbangkan usaha dengan produk yang menguntungkan dan resikonya kecil. 

Simak hal-hal berikut yang mungkin tidak kira sebelumnya.
  1. Cermati setiap jenis usaha secara baik jangan hanya berdasarkan asumsi atau sangkaan belaka bukan pula menjalankan bisnis berdasarkan trend di masyarakat pada umumnya karena hal itu belum tentu sesuai dengan realita sebenarnya , kita bisa lihat banyak orang menjalankan bisnis yang tampaknya sepele, ternyata memberi keuntungan yang memadai, misalnya barang bekas, sampah, dan limbah pabrik. Jadi, permasalahannya bukan pada jenis produk, tetapi pasarnya. 
  2. Sebagian besar usaha mengalami kebangkrutan bukan disebabkan oleh persaingan, melainkan oleh kurang dalam mengelola SDM. Banyak perusahaan bisa tumbuh cepat, kemudian bangkrut. 
  3. Sebagian orang memberikan nasihat bahwa bisnis yang dimulai dari hobi akan berhasil. Faktanya tidak selalu begitu karena hobi yang tekuni ketika berubah menjadi bisnis, perlu pula mencermati tata niaganya agar dapat menghasilkan keuntungan. Kemampuan inilah sebenarnya yang akan membuat hobi menjadi bisnis yang mendatangkan untung. 
  4. Tidak semua barang yang murah kemudian akan laris manis di pasaran, hal ini tergantung dari nilai yang akan diterima oleh pembeli, bagi kalangan tertentu kadang-kadang harga bukanlah masalah yang penting barang yang dimaksud memberikan kepuasan bagi pembeli. 
  5. Banyak orang ingin memulai usaha yang belum dilakukan orang lain. Padahal dengan membuka usaha baru yang belum dilakukan orang lain, berarti Kita harus melakukan investasi uang dan waktu yang lebih besar untuk meyakinkan konsumen bahwa produk yang Kita jual bermanfaat bagi konsumen.
Dengan melihat fakta tersebut, kini mendapat gambaran bahwa apabila sewaktu-waktu akan memulai usaha, berikut langkah-langkah yang layak ambil sebagai berikut:
  1. Carilah sesuatu yang menyenangkan . Makanan, pendidikan, perbankan, dll. Tidak usah Kita pikirkan kegiatan itu menguntungkan atau tidak, yang penting Kita memilih sesuatu yang menyenangkan. 
  2. Pasarnya bagaimana? Jika telah mengumpulkan kegiatan yang menyenangkan, Kita bisa memulai memilih dan kegiatan menyenangkan yang pasarnya benar-benar bagus. 
  3. Jika Kita sudah memilih dengan hati yang bulat, selanjutnya carilah informasi tentang pesaing Kita. Dengan mengetahui kualitas dan kuantitas pesaing, maka kita bisa mengukur kemampuan kita mengembangkan usaha. 
  4. Memasarkan Produk Dengan Praktis , Nyawa dari suatu usaha adalah pemasaran. Sebagus apa pun produk yang akan Kita pasarkan, jika produk itu tidak laku, tidak ada artinya bagi perusahaan Kita. Para pengusaha sukses pasti tahu calon pelangganya atau dalam bahasa marketing adalah target market. Dengan mengenali calon pelanggan maka Kita akan lebih mudah melakukan teknik promosi agar mereka tertarik membeli produk yang dijual.
  5. Merekrut dan Mengelola Karyawan, Aset terpenting dalam perusahaan adalah SDM atau karyawan dalam usaha. Sebelum merekrut karyawan, terlebih dulu Kita perlu menentukan kriteria karyawan yang akan direkrut. Jika kriteria sudah disusun maka selanjutnya Kita perlu mencari calon karyawan sebanyak-banyaknya. Prinsip utama menjadi pelaku bisnis adalah supaya bisa membuat perusahaan Kita berjalan tanpa kehadiran Kita. Hakekat business owner adalah memiliki bisnis, bukan membuka pekerjaan untuk diri sendiri. Pelaku usaha adalah orang-orang bebas, bukan pekerja yang diatur jam kerjanya oleh perusahaan. Kita yang mengatur jam kerja karyawan dan jam kerja Kita sendiri. Jadi keahlian mengelola waktu sangat dibutuhkan.  
  6. Melakukan Promosi yang Praktis, Seorang pelaku usaha yang sukses selalu mengupayakan bahwa setiap uang yang keluar akan bisa kembali lagi dalam jumlah yang banyak. Kegiatan promosi adalah termasuk kategori mengeluarkan uang yang bisa kembali dalam jumlah lebih banyak. Hakekat promosi adalah mengkomunikasikan nilai tambah kepada orang yang tepat, dalam jumlah banyak, dengan cara yang tepat.  
  7. Mengelola Keuangan Sistem Keuangan, Jika pada tahap awal, aliran uang melalui tangan Kita sendiri dengan catatan seadanya maka tahap selanjutnya Kita harus memilki catatan keuangan yang memadai sebagaimana layaknya perusahaan. Untuk itu dibutuhkan arus kas. Arus kas sangat penting untuk mempertahankan bisnis agar berjalan normal. Dalam suatu usaha, harus membiayai pengeluaran rutin seperti gaji, listrik, telepon, sewa kantor, dan transportasi.




Sumber :



No comments:

Post a Comment