image : satunegeri.com |
Bank Indonesia (BI) sebagai Bank Sentral memiliki otoritas untuk menjaga stabilitas keuangan, salah satu kebijakannya adalah menaikkan Suku bunga acuan atau BI Rate.
BI Rate adalah suku bunga dengan tenor 1 bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik yang berfungsi sebagai sinyal kebijakan moneter. Secara sederhana BI rate adalah indikasi suku bunga jangka pendek yang diinginkan Bank Indonesia dalam rangka mencapai target inflasi (Bank Indonesia : 2006)
Tujuan dari menaikkan BI rate adalah :
- Menekan laju inflasi dan memberi kekuatan kepada rupiah dalam menghadapi mata uang Dollar Amerika
- Memperkuat likuiditas keuangan. Dimana BI berharap dana asing yang keluar akibat pelemahan nilai tukar rupiah kembali bisa masuk ke indonesia.
Sebagi sebuah kebijakan moneter dengan cakupan yang luas mulai dari stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, perluasan kesempatan kerja, keseimbangan neraca pembayaran, stabilitas financial market, dan stabilitas pasar valuta asing kenaikan BI rate ini mempunyai implikasi negatif karena akan mempengaruhi sektor riil terutama usaha menengah ke bawah. Ini mengingat terbatasnya dana untuk para pelaku usaha dalam kelompok ini dalam melangsungkan usaha mereka. kondisi ini akan berimbas memperlambat sektor riil sehingga pertumbuhan ekonomi pasti akan lebih rendah.
Sebagai gambaran sederhana, kenaikan BI rate akan mengakibatkan kenaikan suku bunga perbankan. Bank bisa menaikkan suku bunga simpanan ataupun pinjaman.
- Kenaikan suku bunga simpanan akan mendorong masyarakat menunda kegiatan konsumsi karena memilih menyimpan dana di bank. Kondisi ini selain akan meningkatkan biaya dana bank pada sektor riil akan terjadi penurunan konsumsi masyarakat yang efeknya akan melemahkan permintaan akan barang/jasa yang diproduksi oleh sektor industri hal ini bukan tidak mungkin akan melemahkan produktivitas perusahaan yang berujung pada pengurangan volume produksi dan pengurangan tenaga kerja
- Kenaikan BI Rate ini yang akan berpengaruh pada margin, sehingga bank harus menaikkan suku bunga pinjaman. Langkah bank menaikkan suku bunga pinjaman akan berhadapan dengan risiko kredit bermasalah dan karena mahalnya bunga pinjaman akan sangat berdampak pada perkembangan usaha karena terbatasnya dana untuk keberlangsungan usaha. Kondisi inilah yang akan memicu perlambatan pertumbuhan ekonomi
Upaya pemerintah untuk mengurangi dampak kenaikan BI rate terutama bagi sektor usaha riil adalah dengan mengeluarkan paket ekonomi dimana perusahaan diberikan peluang untuk menjual barangnya di pasar dalam negeri maupun ekspor juga upaya lain yaitu mendorong kebijakan fiskal untuk membuat investasi dan daya beli kita tetap terjangkau.
Sumber :
http://repository.uinjkt.ac.id/
http://www.bi.go.id/
No comments:
Post a Comment