Print Friendly and PDF

Artikel Tentang workaholic

gambar :  businessinsider.com
Sering kita mendengar istilah workaholic, apa sebenarnya pengertian dari workaholic itu ?
Workaholic adalah istilah yang ditujukan untuk seseorang yang kecanduan pada kerja. Seseorang dengan kondisi seperti ini, bisa diibaratkan sama dengan orang yang kecanduan alkohol ataupun minuman keras. Umumnya orang tersebut menik­mati pekerjaannya, tetapi juga dapat berarti bahwa si gila kerja hanya merasa terdorong untuk melakukannya.
Workaholic sering diartikan dengan gila kerja yang berkonotasi buruk untuk kesehatan. Karena orang yang workaholic biasanya kurang memperhatikan kebutuhan makan dan istirahat untuk dirinya, juga digambarkan sebagai kecanduan negatif. Selain itu, gila kerja juga dikaitkan dengan tingkat stres yang tinggi di tempat kerja dan rumah. Sehingga gila kerja dianggap dapat mengganggu keseimbangan kehidupan kerja.
Hal tersebut telah disam­paikan Professor Baruch dalam artikel yang telah diterbitkan dalam Career Development International. Tetapi hasil pene­litian lain juga menunjukkan bahwa gila kerja cenderung menggambarkan semangat dan dedikasi tinggi, bukan kelelahan dan pesimisme.

“Kecanduan bekerja dapat disamakan dengan kecanduan coklat. Bahwa terdapat beberapa manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dengan makan coklat. Karena coklat dapat memberikan energi dan dapat meningkatkan suasana hati. Hal demikian juga berlaku bagi pecandu kerja. Para pecandu kerja biasanya sangat bersemangat dengan pekerjaan dan prestasi mereka. Sehingga dapat memperkuat rasa kesejahteraan,” kata Profesor Baruch.

Workaholic tidak sama dengan bekerja keras. Beberapa faktor yang membedakan antara pekerja keras dan workaholic seperti dikutip dari HealthyPlace, antara lain: 
Workaholic tidak hanya bekerja keras tetapi juga mene­tapkan standar tinggi yang mustahil dan dilanda oleh rasa tidak pernah cukup baik. 
  1. Kebutuhan workaholic untuk menyenangkan orang lain adalah kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang hingga tidak memperhatikan kesehatan dan kesejahteraannya sendiri. 
  2. Memiliki kebutuhan yang kuat untuk mengontrol orang lain dan mengontrol situasi serta merasa sulit untuk mendele­gasikan pekerjaan.
“Terjebak dalam waktu yang lama dengan pekerjaan tidak selalu merupakan hal yang buruk,” kata Prof Yehuda Baruch seperti dilansir TheTelegraph.




dikutip dari :
harianhaluan.com

2 comments:

Unknown said...

Menarik

Unknown said...

Ada sedikit perbedaan ya dengan artikel di budiwe.com ini..

https://budiwe.com/workaholic-gila-kerja-adalah/