Print Friendly and PDF

Artikel Tentang Rokok

image : ciricara.com
Pada posting terdahulu, saya pernah menulis artikel mengenai cara mengusir asap di dalam rumah dengan menggunakan handuk basah. Artikel tersebut sebenarnya bukanlah saran yang efektif dalam rangka mengusir efek dari asap terutama asap rokok. Hal terpenting dari mengusir asap rokok adalah dengan menghentikan kebiasaan merokok. Mengapa kita harus segera menghentikan kebiasaan me
rokok ?

Dari berbagai sumber menyebutkan ancaman berbagai penyakit yang diakibatkan oleh kebisaaan merokok tersebut antara lain : 
  1. Kanker paru 
  2. Kanker kandung kemih 
  3. Kanker payudara 
  4. Kanker serviks 
  5. Kanker kerongkongan 
  6. Kanker pencernaan 
  7. Kanker ginjal 
  8. Kanker mulut 
  9. Kanker tenggorokan 
  10. Serangan jantung 
  11. Penyakit jantung koroner (PJK) 
  12. Aterosklerosis 
  13. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) 
  14. Impotensi 
  15. Gangguan medis lainnya,seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), gangguan kesuburan, memperburuk asma dan radang saluran napas, berisiko lebih tinggi mengalami degenerasi makula (hilangnya penglihatan secara bertahap), katarak, menjadi lebih sering sakit-sakitan, menimbulkan noda di gigi dan gusi, mengembangkan sariawan di usus serta merusak penampilan.
Kebiasaan merokok sebenarnya bukanlah terjadi saat ini saja melainkan dari beberapa abad silam. Sejarah dari rokok yang identik dengan tembakau berawal dari 4000 tahun yang lalu dimana suku Indian di Amerika Utara yang telah menggunakan tembakau. Dalam peradaban kuno asap tembakau dihubungkan dengan hal-hal medis atau obat-obatan.

Kata "tembakau" atau "tobaco" berasal dari istilah suku Indian yaitu dengan memutar daun berukuran besar yang dimaksudkan untuk ritual merokok. Daun ini dibawa oleh Columbus ke Spanyol dan Portugis dan kemudian menyebar ke Eropa hingga Sejak paruh kedua dari abad ke 16, tembakau telah cepat semakin populer sebagai tanaman obat, hampir sebagai obat mujarab. Tembakau mendengus, merokok melalui pipa, dikunyah, dicampur dengan berbagai bahan dan digunakan untuk merawat pilek, sakit kepala, sakit gigi, kulit dan penyakit menular. 

Kebiasaan merokok ini berlangsung hingga saat ini dan keberadaan para perokok ini kian hari kian membengkak. Hasil penelitian Institute for Health Metrics and Evaluation University of Washington di Amerika Serikat tentang tembakau menunjukkan jumlah perokok di dunia semakin membengkak. Peningkatan jumlah perokok tertinggi kini terjadi di negara berkembang. 

Pada 1980 sekitar 721 juta orang merokok. Namun jumlah ini meningkat menjadi 967 juta orang merokok setiap hari pada 2012 di 187 negara yang disurvei. Dengan penduduk bumi yang memiliki lebih dari dua kali lipat jumlah penghuninya dalam 50 tahun terakhir yaitu tujuh miliar jiwa, banyak orang yang ikut dalam kebiasaan merokok. 

Dalam hal negara-negara dengan prevalensi tertinggi penggunaan tembakau, Timor Leste menduduki puncak daftar dengan 61 persen dari penduduknya merokok setiap hari, kemudian disusul Indonesia. 

Berikut ini hasil survei negara-negara dengan prevalensi merokok tertinggi dan terendah untuk 2012, tertinggi antara lain Timor Timur, Indonesia, Kiribati, Armenia, dan Papua Nugini. Sedangkan yang terendah jumlah perokoknya Antigua and Barbuda, Sao Tome dan Principe, Nigeria, Etiopia dan Ghana. 

Secara global diperkirakan 6,25 triliun rokok dihisap oleh orang-orang selama tahun 2012 dibandingkan dengan 4,96 triliun pada 1980. 

Dari sisi agama, kebiasaan merokok mekipun tidak sampai pada haram, namun dapat dikatakan sebagai kegiatan yang mubadzir karena dalam kenyataannya selain lebih banyak menimbulkan madhorot dari pada manfaat. Selain berbahaya bagi tubuh si perokok juga akan berbahaya juga bagi orang-orang disekitarnya baik itu keluarga, anak, teman dan kerabat juga membelanjakan uang untuk hal yang tidak bermanfaat.




sumber : 
http://berita.plasa.msn.com
dan sumber lainnya

No comments: