image : textilerange.com |
Kata tekstil dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Inggris textile, meskipun kata textile itu sendiri diketahui berasal dari kata bahasa Latin, texere yang berarti lembaran. Istilah bahasa Indonesia lama untuk kain adalah sesuatu yang dipakai atau pakaian dan menjadi kata kain, sedangkan untuk tekstil dalam pengertian umum disebut cita, tetapi kata tersebut sudah jarang dipakai, sehingga dalam bahasa Indonesia dewasa ini istilah kain atau cita disebut tekstil, meskipun ada perbedaan arti antara dua istilah ini, yaitu tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang bisa digunakan atau dipakai. Sejarah pakaian dimulai sejak kehadiran manusia di muka bumi yang merasa berbeda dengan binatang yang umumnya berbulu, maka manusia menutupi tubuhnya dengan pakaian.
Dalam pengertian sekarang tekstil adalah material lembaran yang fleksibel terbuat dari benang dari hasil pemintalan serat pendek (stapel) atau serat berkesinambungan (filamen) yang kemudian ditenun, dirajut atau dengan cara penyatuan serat berbentuk lembaran menggunakan atau tanpa bahan perekat yang dipres (disebut non-woven fabrics). Motif dan penggunaan tekstil sebagai busana dibentuk dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan lain sebagainya.
Pemilihan bahan tekstil untuk sesuatu penggunaan biasanya berdasarkan warna dan motif yang disebut kenampakan kain (textile appereance), sifat bahan, ketahanan luntur, kekuatan dan elastisitas.Pengetahuan tentang pemilihan serat tekstil, desain tekstil, pewarnaan dan penyempurnaan tekstil telah meningkatkan nilai estetika kain dan menjadikan tekstil sebagai media ekspresi budaya, misal dijadikan pakaian kebesaran, simbol status, lambang kekuasaan dalam bentuk bendera atau pataka dan sebagainya.
Pada era modern pembuatan tekstil menjadi industri dengan teknologi yang maju dan produk tekstil jadi komoditas perdagangan antar bangsa. Sayangnya industrialisasi tekstil berdampak polusi lingkungan yang akhirnya menimbulkan pemikiran upaya pembuatan tekstil yang tidak merusak lingkungan hidup dan diberi identitas ecolabelling textile.
Berdasarkan kegunaannya bahan tekstil dikelompokan sebagai berikut :
- Keperluan busana (apparel textile) untuk kemeja, celana, pakaian dalam, pakaian sehari-hari, sepatu, kaus kaki dan sejenisnya
- Keperluan militer (military textile) untuk pakaian tempur, parasut, tenda, ransel dan lain lain.
- Keperluan medis (hospitality textile) untuk perban, pakaian dokter / perawat saat bekerja, baju pasien, perlengkapan pasien saat dirawat di rumah sakit dan sebagainya.
- Keperluan industri (industrial textile) kemasan produk, belt, tali, conveyor, pakaian kerja sesuai profesi misal pakaian montir, operator mesin dan lainnya.
- Keperluan olah raga (sport wear and sport textile) untuk pakaian olah raga yang berbeda-beda desain dan spesifikasinya misal sepak bola, tenis, renang juga keperluan tekstil lainnya seperti net pingpong, layar dan banyak lagi sesuai dengan berbagai jenis cabang olah raga.
- Keperluan penyangga struktur tanah menggunakan geotextile, yaitu sejenis serat polyester dengan pembuatan khusus.
Sumber :
Artikel Yang Menarik,
ReplyDeleteButuh bahan kain drill atau kain parasut berkualitas dengan harga murah, anda dapat kunjungi Toko Online Kami