Print Friendly and PDF

Masalah Air Limbah Industri

image : http://blog.ub.ac.id
Mungkin anda tahu dengan satu sungai yang berhulu di Kabupaten Bandung dan bermuara di Kabupaten Bekasi, itulah sungai Citarum yang medapat julukan Sungai Terjorok di Dunia yang dimuat di koran The Sun pada 2010 dan Sungai Panjang Terkotor oleh kantor berita CNN pada 2011.
Tercemarnya sungai Citarum ini sebagai akibat salah satunya adalah dialirkannya air limbah industri disepanjang sungai tersebut.

Air limbah yang dihasilkan oleh suatu industri terutama berasal dari berbagai kegiatan proses yang dilakukan di dalamnya. Kualitas maupun kuantitasnya sangat dipengaruhi oleh jenis kegiatan atau proses bahan baku maupun bahan pembantu yang digunakan dalam industri tersebut.
Pengaruh pencemaran air limbah terhadap kualitas perairan dapat dilihat dari fisik, kimia dan biologi dari peraiaran tersebut. Sifat sifat fisik antara lain berupa peningkatan kekeruhan, temperature, warna dan bau : sifat-sifat kimia antara lain derajat keasaman, peningkatan konsentrasi zat-zat kimia berbahaya (organic, anorganik maupun logam berat) ; serta sifat-sifat biologi berupa meningkanya kandungan mikroorganisme yang bersifat pathogen di dalam air.

Diantara beberapa kelompok industri yang memberikan andil paling menonjol dalam terjadinya pencemaran air adalah industri textile, mengingat di dalam proses produksinya, industri ini menggunakan air dalam jumlah yang cukup besar. Limbah industri tekstil adalah buangan yang berasal dari kegiatan industri tekstil, sebagai akibat dari proses produksinya.
Secara umum industri tekstil terdiri 2 (dua) jenis proses, yaitu : 
  1. Proses kering, yaitu suatu proses yang tidak menggunakan air, sehingga tidak dihasilkan limbah cair hanya limbah berupa padat, seperti potongan kain. Benang ; limbah debu dan kebisingan. Yang termasuk proses kering seperti Spinning, Knitting, Weaving dan Singeing. 
  2. Proses basah, yaitu suatu proses yang menggunakan air sebagai media pelarut, sehingga dihasilkan limbah cair Yang termasuk proses basah seperti Sizing, Desizing, Scouring, Blezching, Mercerizing, Dyeing dan Printing. 

Air limbah yang dihasilkan dari proses basah cukup besar yang ditandai dengan pengeceran pencemar, karena digunakan air pencuci dalam jumlah yang besar, tingkat pewarnaan yang tinggi (tergantung dari jenis bahan pewarna yang dipakai) secara proses yang digunakan.

Mengenai buku mutu limbah cair bagi kegiatan industri Tekstil digolongkan dalam 7 (tujuh) parameter kunci di bawah ini :

1. BDO5 (Biologiocal Oxigen Demand), Adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan secara biologi. Parameter ini mewakili senyawa-senyawa pencemar yang dapat diuraikan secara alamiah oleh mikroorganisme pengurai.

2. COD, Adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan secara kimiawi. Parameter ini meliputi semua pencemar yang cenderung mengkonsumsi oksigen atau dapat dioksidasi secara garam-garam mineral (suphides, garam-garam logam bervalensi rendah), serta sebagian besar senyawa organic, baik yang dapat dioksidasi secara biologis maupun tidak.

3. TSS, Yaitu zat padat yang tidak terlarut karena ukuranya tidak dapat mengendap secara alamiah (gravitasi), sehingga menjadi suspensi yang stabil di dalam air, zat padat ini dapat berupa zat-zat organic, anorganik, logam maupun mineral.

4. pH, Merupakan nilai logaritma negative dari konsentrasi ion H+ (derajat keasaman). Nilai ini menyatakan tingkat keasaman dari air dimana pH < 7 yang disebut Asam dan pH > 7 yang disebut Basa.

Sebagian besar dari makhluk hidup, hidup pada pH 6,5 – 8,0 sehingga nilai pH ini sangat penting bagi kehidupan dalam air.

5. Minyak dan Lemak, Kedua senyawa diatas pada jumlah yang signifikan dapat menyebar pada bagian air dengan ketebalan yang sangat tipis, sehingga mampu meliputi wilayah yang sangat luas Lapisan tipis dari minyak ini berperan besar dalam menghadapi masuknya oksigen ke dalam air, sehingga badan air penerima mengalami kekurangan oksigen yang sangat membahayakan kehidupan air.

6. Fenoi Total, Merupakan senyawa aromatic turunan dari benzena. Senyawa ini sangat beracun dan memiliki sifat karsinorgenik (penyebab kanker), pada jumlah tertentu apabila bereaksi dengan Chlor akan menyebabkan bau dan rasa yang khas dari senyawa Chlorphenol.

7. Chrom Total, Merupakan logam berat yang sangat berbahaya, karena bersifat karsinogenik Selain itu Chrom bersifat racun terhadap mikroorganisme pengurai.




Sumber :
SK Gubernur Jawa Barat No. 6 tahun 1999
http://www.citarum.org/node/1025

No comments: