Pages

Sampah Plastik

Dalam era industri saat ini tidak bisa dihindari adanya efek atau dampak negatif terhadap lingkungan yaitu adanya polusi udara, suara, limbah industri cair yang mencemari sungai dan tanah. 

Limbah plastik sebagai salah satu produk industri turut andil dalam pencemaran khususnya pencemaran terhadap lingkungan. Plastik yang digunakan dalam bahan bahan industri maupun rumah tangga memiliki karakter yang sangat sulit terurai oleh zat-zat pengurai biologis . Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.

Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Plastik pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih murah, dan di masa selanjutnya berbagai inovasi plastik telah berkembang sedemikian pesat, yang awalnya untuk peralatan perang, namun hingga saat ini digunakan untuk membuat botol minuman, jerigen, tas belanja atau tas kresek, dan kontainer untuk menyimpan makanan.

Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya, maka lebih dari 17 milyar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di kota-kota besar hingga ke pelosok daerah.

Terdapat beberapa jenis plastik yang saat ini beredar disekitar kita, yakni :
  1. PET atau PETE, atau polyethylene therephthalate. Ringan, murah, dan mudah membuatnya. Biasanya sebagai bahan baku pembuatan botol minuman soft drink, tempat makanan yang tahan microwave dll.
  2. HDPE (high density polyethylene) Mudah didaur ulang ,lebih kuat dan rentan terhadap korosi, digunakan sebagai wadah makanan,  wadah shampoo, deterjen, kantong sampah. 
  3. PVC (polyvinyl chloride) secara fisik jenis plastik ini lebih stabil dan tahan terhadap bahan kimia, cuaca, sifat elektrik dan aliran. Namun sulit didaur ulang dan sering digunakan pada pipa dan konstruksi bangunan. 
  4. LDPE (low density polyethylene) Bisa digunakan untuk wadah makanan dan botol-botol .
  5. PP (polypropylene) tahan terhadap kimia kecuali klorin, bahan bakar dan xylene, dapat menjadi insulasi listrik yang baik dan tahan terhadap air mendidih dan sterilisasi dengan uap panas. Jenis ini dapat kita jumpai pada komponen otomotif, tempat makanan, karpet, dll. 
  6. PS (polystyrene) mempunyai kekakuan dan kestabilan dimensi yang baik. Digunakan untuk wadah makanan sekali pakai, kemasan, mainan, peralatan medis, dll.
Berbagai upaya untuk menanggulangi dampak sampah plastik ini mulai dari :
  • Mengkampanyekan bahan-bahan yang alami atau organik untuk plasik kemasan di super market-super market, 
  • Upaya konversi sampah plastik ini menjadi sumber energi lain seperti Konversi ke bahan bakar padat untuk pembakaran di tungku-tungku industri., konversi ke bahan bakar cair, Merubah sampah plastik menjadi  bahan bakar cair setara dengan bensin dan solar dan konversi ke bahan bakar gas, yaitu gas hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan industri
  • Mendaur ulang limbah plastik menjadi barang atau benda lain yang bernilai ekonomi maupun bernilai seni.


Disarikan dari berbagai sumber terkait.
gambar : intisari-online.com

No comments:

Post a Comment